May 02, 2014

Home.

XXVI, it's been almost a year with them. dan semua itu berlalu tanpa terasa. terlalu banyak hal yang kami lalui bersama, sebelas bulan pun belum sampai. dari awalnya kami hanya sepuluh, hingga sekarang menjadi tigapuluh (and still counting) jiwa dan bersatu menjadi jiwa yang satu. bersama dua sosok yang selalu merangkul dan selalu mengingatkan kami bahwa kami satu, bersama dua sosok yang amat penyayang, bersama dua sosok yang tidak banyak bicara namun bertindak, bersama dua sosok yang amat sabar, bersama dua sosok yang amat setia, bersama dua sosok pejuang, bersama dua sosok yang selalu rela berkorban, bersama dio dan elvina, bersama yang tidak hanya mengingatkan namun bertindak untuk menjadikan kami benar-benar satu. duapuluhenam adalah keluarga, rumah dan segalanya. tempat mencurahkan emosi, tempat memberikan solusi, tempat diri mengevaluasi, tempat jiwa yang selalu dihargai, tempat jiwa yang harus mampu menghargai, tempat kami yang peduli, tempat kami yang rela berdiri dibawah terik, tempat kami yang percaya diri tanpa melirik.

ada saat dimana kami selalu bersama, ada saat dimana kami sibuk dengan diri masing-masing. namun, saat kami disibukan dengan berbagai hal, kami tidak lupa rumah. pada ujungnya, kami akan memanggil satu sama lain, mengajak pulang. karena seperti yang akang teteh pernah katakan bahwa rumah adalah tempat kembali pulang. because when the miles are getting longer and streets are getting darker, you've got no way to turn and the doors are closing but your family's doors are never.